CEO Bank BNI Mobile Banking Achmad Baiquni mengatakan perusahaan akan menerbitkan obligasi global tahun depan. Nilai obligasi global yang akan diterbitkan mencapai 500 juta dolar AS.
Baiquni mengatakan masalah obligasi dalam mata uang dolar AS adalah bagian dari upaya perusahaan untuk menemukan sumber pembiayaan yang tidak konvensional. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis dan juga untuk melunasi hutang yang belum dibayar.
Baiquni belum menentukan secara pasti kapan obligasi global akan diterbitkan. Namun sebelumnya, diketahui bahwa rencana ini akan diimplementasikan pada kuartal pertama tahun 2020. Dia juga mengatakan bahwa itu dapat ditentukan dalam waktu singkat.
Perusahaan itu sendiri memperkirakan pertumbuhan laba pada tahun 2020 akan mencapai 17%. Angka ini relatif tinggi karena pertumbuhan pendapatan tahun ini hanya diperkirakan sekitar 4,7%, sehingga basis pertumbuhannya lemah. BNI Taplus
Adapun pertumbuhan kredit tahun depan, bank dengan 46 poin logo menjadi 11-13%. Angka ini berada dalam kisaran pertumbuhan yang diharapkan dari pinjaman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2020 sebesar 12-13%.
Selain itu, BNI bertujuan untuk menumbuhkan aset pada tahun 2020 dari 9 menjadi 11%, dana pihak ketiga (DPK) dari 12 menjadi 14% dan pinjaman bermasalah (NPL) dari 1,8 menjadi 2%.